Teheran - Pemerintah Arab Saudi mengerahkan pasukan militernya ke Bahrain. Pengiriman sekitar seribu tentara Saudi itu dikecam oleh pemerintah Iran.
Dirjen Urusan Teluk Persia dan Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan, pengiriman pasukan Saudi itu hanya membuat situasi semakin rumit.
Lebih dari 1.000 tentara Saudi tiba di Bahrain pada Senin, 14 Maret waktu setempat guna membantu menghadapi para demonstran antipemerintah.
"Mengejutkan bahwa segera setelah kunjungan Menteri Pertahanan AS (Robert Gates), kita melihat meningkatnya penggunaan kekerasan terhadap rakyat Bahrain," cetus Amir-Abdollahian seperti dilansir
Press TV, Selasa (15/3/2011).
Gates berkunjung ke Manama, ibukota Bahrain pada Jumat, 11 Maret lalu. Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast meminta pemerintah AS untuk menghormati demokrasi dan bukannya mengirimkan pejabat-pejabat militer ke wilayah tersebut dan menekan rakyat.
Pada Minggu, 13 Maret waktu setempat, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengingatkan pemerintah Bahrain untuk tidak menggunakan kekerasan dan kekuatan terhadap para demonstran antipemerintah.
Para demonstran Bahrain telah melakukan aksi demo sejak 14 Februari lalu untuk menuntut pengunduran diri Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa dan reformasi konstitusional.